De Quervain Syndrome
A. DEFINISI
De
Quervain Syndrome adalah suatu bentuk peradangan yang disertai rasa nyeri dari
selaput tendon yang berada di sarung synovial, yang menyelubungi extensor
pollicis brevis dan abductor pollicis longus (Appley & Solomon,1995). De
Quervain Syndrome merupakan bentuk dari tenosynovitis.
Tenosynovitis
adalah peradangan selaput tendon yang berada di sarung synovial. De Quervain
Syndrome melibatkan peradangan pada extensor pollicis brevis dan abductor
pollicis longus (Stanley & Susan,1999).
B. ETIOLOGI
1. Penggunaan
sendi yang berlebihan atau overuse (terutama pada ibu jari).
Gangguan
ini biasanya terjadi setelah menggunakan pergelangan tangan berulang-ulang.
Gejala utama adalah rasa nyeri pada samping ibu jari pada pergelangan tangan
dan dasar ibu jari, saat menggenggam atau melakukan apapun dengan pergelangan
tangan.
2. Luka
langsung pada pergelangan tangan atau tendon.
Bekas
luka menimbulkan bekas yang dapat membatasi pergerakan tendon.
3. Penyakit
reumatoid arthritis.
Penyakit
reumatoid arthritis juga merupakan penyebab dari de quervain syndrome karena
banyak pekerjaan yag melibatkan banyak pergerakan tangan seperti misalnya
tukang kayu, pekerja kantoran, dan pemain alat musik.
4. Posisi
pergelangan tangan dan tangan yang tidak biasa.
Posisi
pergelangan tangan dan tangan yang tidak biasa seperti pada orang tua baru yang
menggendong anaknya juga dapat memicu kondisi ini.
C. PATOLOGI
Mekanisme
terjadinya De Quervain Syndrome adalah karena adanya kelelahan /trauma kecil yang berulang-ulang secara
perlahan dan makin lama semakin menjadi berat. De Quervain Syndrome ini dapat
menimbulkan degenerasi dini pada jaringan yang tertekan. Dimana terjadi rasa
sakit yang timbul dari otot yang overuse.
D. TANDA
DAN GEJALA
Gejala
yang sering muncul adalah nyeri tekan, bengkak pada ibu jari dan kesulitan
dalam aktivitas menggenggam. Beberapa gejala yg dapat terjadi akibat penyakit
De Quervain Syndrome menurut (Prasetya Hudaya) diantaranya adalah :
1. Jika
ditekan terasa tidak nyaman pada daerah tersebut
2. Terkadang
terasa adanya hambatan gerak pada ibu jari
3. Adanya
nyeri tekan pada proccesus styloideus radii
4. Gerakan
aktif menimbulkan nyeri yang hebat.
E. TES
SPESIFIK
Test Finkelstein
Tes spesifik ini
sangat mendukung dalam menegakan diagnosa, adapun tes-tes yang dapat dilakukan
pada setiap gangguan pada thumb, pada kasus De Quervain terapis melakukan tes
finkelstein, dimana tes ini dilakukan untuk menentukan ada atau tidaknya
penyempitan di terowongan ligamentum dorsal pergelangan tangan yang dilintasi
selubung tendon abduktor policis longus dan ekstensor policis brevis. Pasien
disuruh mengepal dengan ibu jari yang didalam kepalan jari-jari lainnya,
kemudian pasien disuruh melakukan ulnofleksi tangan pada sendi pergelangan
tangan. Bila pasien merasakan nyeri pada waktu melakukan gerakan tersebut, maka
terowongan pergelangan tangan menyempit. Pada kondisi De Quervain sinistra
didapatkan hasil adanya nyeri ada saat melakukan gerakan ulnofleksi kiri.
F. INTERVENSI
FISIOTERAPI
1. Peran
fisioterapi dalam kasus ini adalah memberikan splint atau pembidaian, tujuan
adalah mengistirahatkan sendi dan mengurangi gerakan yang memunculkan nyeri
terutama ketika melakukan aktivitas yang melibatkan tangan terutama ibu jari..
Pengaplikasian paraffin-bath atau hot pack membantu mengurangi nyeri yang
terjadi, karena dengan efek termal yang terjadi membantu meningkatkan proses
vaskularisasi darah pada sendi. Kombinasi dengan ultrasound terkadang
memberikan efek yang bermakna bagi pasien.
2. Terapi
Latihan
a. Aktif
Pasien diminta
untuk melakukan gerak aktif pada ibu jari kanan dan kiri ke arah fleksi,
ekstensi, abduksi dan adduksi.
b. Pasif
Gerak pasif ini
dilakukan oleh terapis, dimana terapis menggerakan ibu jari pasien kanan dan
kiri ke semua arah fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi
c. Isometrik
Terapis
memberikan tahanan yang berlawanan dengan arah gerakan yang dilakukan pasien (fleksi,
ekstensi, abduksi, adduksi).
d. Stretching
1)
Posisi Pasien : duduk senyaman mungkin dengan tangan
kiri disuport bantal.
2)
Posisi Terapis : terapis berada didepan pasien. Tangan
kiri terapis memfiksasi di sendi wrist dan tangan terapis yang kanan menggenggam
ibu jari kiri dari persendian carpometacarpal. Terlebih dahulu pasien
diberikan penjelasan mengenai manfaat
latihan yang diberikan.
3)
Pelaksanaan : ini dilakukan oleh batuan terapis dalam
posisi ini pasien dan terapis yang
telah dibahas, maka pelaksanaan
terapi di mulai dengan terapis memberikan contoh terlebih dahulu, satu
persatu dari 2 gerakan yang akan diberikan. Selanjutnya pasien mengikuti dan
mulai melakukan gerakannya satu persatu. Terapis memberikan dorongan ke arah fleksi dan adduksi pada persendian
carpometacarpal sebanyak sepuluh kali pengulangan dengan bertahan pada posisi
meregang selama 10 detik.
Comments
Post a Comment